Kesulitan Orangtua Berkomunikasi & Menjalin Hubungan Dengan Anak

Pengenalan Periode dan Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Orangtua Berkomunikasi & Menjalin Hubungan Dengan Anak

November 28, 20243 min read

Kesulitan orang tua dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan anak, khususnya selama masa remaja, merupakan isu yang sering dibahas oleh ahli parenting. Periode ini biasanya terjadi pada usia 12-18 tahun, ketika anak memasuki fase perkembangan kemandirian emosional dan sosial. Berikut adalah penjelasan yang lebih panjang dan detail berdasarkan faktor penyebab utama:


1. Periode Krisis Komunikasi: Masa Peralihan

Masa remaja adalah periode transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Menurut Dr. Laurence Steinberg, ahli psikologi perkembangan, masa ini ditandai dengan perubahan fisik, hormonal, dan psikologis yang drastis. Remaja mulai mencari identitas diri dan cenderung menolak otoritas, termasuk dari orang tua.

Tantangan:

  • Remaja sering merasa bahwa orang tua tidak memahami mereka.

  • Orang tua merasa kehilangan kendali karena anak lebih tertarik pada teman sebaya.


2. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan

a. Perbedaan Perspektif

Menurut Dr. Dan Siegel, penulis buku The Whole-Brain Child, remaja memiliki pola pikir yang berbeda karena otak mereka sedang berkembang, khususnya di bagian prefrontal cortex (yang mengontrol pengambilan keputusan). Ini membuat mereka:

  • Lebih impulsif dan emosional.

  • Merasa orang tua "ketinggalan zaman" dalam memahami kehidupan mereka.

Contoh: Ketika orang tua memberi nasihat dengan gaya otoritatif, remaja sering kali merasa dikritik atau dihakimi.


b. Kurangnya Waktu Berkualitas

Ahli parenting John Gottman menekankan bahwa orang tua yang sibuk sering kehilangan momen untuk membangun koneksi emosional dengan anak. Ketidakhadiran ini membuat anak merasa kurang diperhatikan dan lebih tertarik mencari perhatian di luar rumah.

Contoh: Orang tua yang terlalu fokus bekerja sering hanya berbicara saat memarahi atau menegur anak, tanpa membangun hubungan yang mendalam.


c. Pengaruh Teknologi

Teknologi modern, terutama media sosial, menciptakan jarak antara orang tua dan anak. Menurut Dr. Jean Twenge, media sosial memberi remaja dunia paralel yang sering kali tidak dipahami oleh orang tua.

Dampak:

  • Anak lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya daripada berinteraksi langsung.

  • Orang tua yang tidak melek teknologi sering merasa terputus dari kehidupan anak.


d. Perubahan Hormonal dan Emosi

Perubahan hormonal selama masa remaja dapat memengaruhi mood dan perilaku. Dr. Gisela Kaplan, ahli neuropsikologi, menjelaskan bahwa lonjakan hormon seperti estrogen dan testosteron sering menyebabkan:

  • Fluktuasi emosi yang sulit dipahami oleh orang tua.

  • Respons remaja yang lebih defensif terhadap kritik.


e. Gaya Komunikasi yang Tidak Sesuai

Dr. Thomas Gordon, pelopor Parent Effectiveness Training (PET), menunjukkan bahwa orang tua sering menggunakan gaya komunikasi otoritatif atau permisif, yang keduanya kurang efektif.

Contoh Masalah:

  • Otoritatif: Anak merasa terkekang, sehingga memilih untuk diam atau memberontak.

  • Permisif: Anak merasa diabaikan, sehingga mencari validasi di tempat lain.


3. Rekomendasi Ahli untuk Mengatasi Hambatan

a. Menggunakan Pendekatan Empati

Menurut Dr. Daniel Goleman, empati adalah kunci komunikasi. Orang tua harus berusaha memahami sudut pandang anak tanpa menghakimi.

Cara:
Alih-alih mengatakan, “Kamu salah,” coba tanyakan, “Apa yang membuatmu merasa seperti itu?”


b. Luangkan Waktu Berkualitas

John Gottman menyarankan pentingnya menciptakan momen khusus bersama anak, seperti makan malam bersama tanpa gangguan teknologi.


c. Melek Teknologi

Orang tua yang memahami dunia digital anak akan lebih mudah menjalin hubungan. Dr. Twenge merekomendasikan untuk mengenal media sosial yang digunakan anak agar dapat berdiskusi secara relevan.


d. Komunikasi Dua Arah

Dr. Adele Faber dan Elaine Mazlish dalam buku How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk menyarankan agar orang tua:

  • Mendengarkan secara aktif tanpa interupsi.

  • Memberikan solusi hanya jika diminta.


4. Kisah Inspiratif: Orang Tua dan Anak yang Memperbaiki Hubungan

Kisah Nyata: Seorang ibu bernama Ibu Mira merasa putranya, Dimas (16 tahun), berubah menjadi tertutup dan sering menghindar dari diskusi. Setelah mencoba pendekatan otoritatif dan gagal, Ibu Mira mulai mencari solusi. Ia memutuskan untuk berbicara melalui media yang disukai Dimas, yaitu game online. Dengan bermain bersama, hubungan mereka membaik. Dimas mulai terbuka tentang tekanan di sekolah, dan Ibu Mira akhirnya memahami bahwa kritik sebelumnya membuat Dimas merasa tidak dihargai.


Kesimpulan

Kesulitan komunikasi antara orang tua dan anak adalah hal wajar, tetapi dapat diatasi dengan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan remaja. Dengan menerapkan empati, meluangkan waktu, dan menggunakan pendekatan yang relevan, hubungan dapat diperbaiki, menciptakan komunikasi yang lebih sehat dan harmonis.

Alina Boer

Accomplishments: * Creating a product from total zero and being able to achieve the target set by higher management and regional management for that product * Project Leader - Production of Payroll Training modules, focuse on cross selling - 2009 * Project Leader - Production of Sales and Marketing modules for Direct Sales Team - 2009 * Project Leader - Production of Payroll Training modules - 2009 * Project Leader - Production of Tele-script for FIF corporate - 2008 * Project Leader - Production of selling management modules for sales office and delivering of the trainings also - 2008 * The Best Branch Manager - Consumer Finance HSBC period 2007-2008 * Workshop Going for Gold HSBC Global, Athena 2008 * Asia Pasific Consumer Finance Overview workshop, Jakarta - 2005 * Branch Manager Workshop Citifinancial , New Delhi 2005 * Ambassador to World Training , Citifinancial Jakarta - Service Excellence, Citifinancial Jakarta - The best achievement for Relationship Manager at District Jakarta1, Citifinancial * Public Relation for Opening Ceremony Cengkareng Hospital at Cengkareng Hospital * Marketing Reaserch for Customer Satisfaction at Cengkareng Hospital * Public Relation for Seminar “ The New management for Pertutaneus Transluminal Coronary angioplasty and Hepato Cellular Carcinoma” at Cengkareng Hospital * The Best Financial Officer 1st Quarter periode Dec’01-Feb’02 at PT.AIG LIPPO * The Best Performance Financial Officer Based on Cases 1st Quarter 2002 at PT.AIG LIPPO * The Best Performance Financial Officer Based on Point 1st Quarter 2002 at PT AIG LIPPO * The Best Performance Financial Officer Based on Point 1st Semester 2002 at PT.AIG LIPPO * The Best Performance Financial Officer Based on Cases 1st Semester 2002 at PT.AIG LIPPO * Special Performance Based on Cases at February’ 2003 at PT.AIG LIPPO * Special Contest Goes to Hongkong February’2003 at PT.AIG LIPPO

Back to Blog